Pentingnya Pendidikan Multikultural di Indonesia
REP | 01 November 2012 | 15:41
Dibaca: 677 Komentar: 0 Nihil
http://img.okeinfo.net/content/2012/04/11/373/609817/duNBV8tcfZ.jpg
Pendidikan
merupakan salah satu unsur pembentukan karakter dan perkembangan diri
manusia. Pendidikan seolah tidak henti-hentinya menjalankan peran
penting untuk menjadikan manusia dari tidak mengetahui menjadi paham (mafhum).
Kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi peserta didik (anak) perlu
ditingkatkan, mengingat pendidikan merupakan salah satu unsur yang
melekat pada diri manusia sebagai hak yang harus diterimanya. Serta
pendidikan akan membawa masyarakat itu sendiri menuju kepada kemajuan,
baik kemajuan dalam politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kemajuan yang
diharapkan oleh masyarakat yaitu ketenteraman, kerukunan, serta
terhindar dari berbagai macam bentuk konflik.
Akhir-akhir
ini banyak kita jumpai dalam tayangan televisi dan media cetak, banyak
sekali kasus konflik yang semakin memprihatinkan. Kasus konflik di Lampung misalnya,
bentrok antar umat beragama, antar suku etnis, dan lain-lain. Apa yang
sebenarnya terjadi dibalik peristiwa tersebut? Bukankah seluruh agama di
dunia melarang untuk berbuat kekerasan? Sungguh ironis memang, dengan
kejadian seperti ini. Dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut
sehingga terwujud masyarakat yang cinta akan perdamaian, saling
menghargai antar sesama, dan tentunya terwujud masyarakat madani.
Pengertian Pendidikan Multikultural
Menurut
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1,
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Multikultural
berarti berenekaragam kebudayaan. Multikulturalisme secara sederhana
dapat diartikan sebagai pengakuan atas pluralisme budaya. Akar dari
multikulturalisme adalah kebudayaan, yaitu kebudayaan yang dilihat dari
fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan manusia. Dalam konteks
pembangunan bangsa, istilah multikultural ini telah membentuk suatu
ideologi yang disebut multikulturalisme. Multikulturalisme adalah
berbagai pengalaman yang membentuk persepsi umum terhadap usia, gender,
agama, status sosial ekonomi, jenis identitas budaya, bahasa, ras, dan
berkebutuhan khusus.
Dilihat
dari kedua pengertian diatas, pendidikan multikultural adalah usaha
sadar untuk mengembangkan kepribadian didalam dan diluar sekolah yang
mempelajari tentang berbagai macam status sosial, ras, suku, agama agar
tercipta kepribadian yang cerdas dalam menghadapi masalah-masalah
keberagaman budaya.
Tujuan Pendidikan Multikultural
Tujuan
utama dari pendidikan multikultural adalah untuk menanamkan sikap
simpatik, respek, apresiasi, dan empati terhadap penganut agama dan
budaya yang berbeda.
Imron
Mashadi (2009) pendidikan multikultural bertujuan mewujudkan sebuah
bangsa yang kuat, maju, adil, makmur, dan sejahtera tanpa perbedaan
etnik, ras, agama, dan budaya. Dengan semangat membangun kekuatan
diseluruh sektor sehingga tercapai kemakmuran bersama, memiliki harga
diri yang tinggi dan dihargai bangsa lain. Sutarno (2008:1-24) tujuan
pendidikan multikultural mencakup 8 aspek,yaitu:
- Pengembangan leterasi etnis dan budaya. Memfasilitasi siswa memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai budaya semua kelompok etnis.
- Perkembangan pribadi.
Memfasilitasi siswa bahwa semua budaya setiap etnis sama nilai antar
satu dengan yang lain. Sehingga memiliki kepercayaan diri dalam
berinteraksi dengan orang lain (kelompok etnis) walaupun berbeda budaya
masyarakatnya.
- Klarifikasi nilai dan sikap.
Pendidikan mengangkat nilai-nilai inti yang berasal dari prinsip
martabat manusia, keadilan, persamaan, dan, dan demokratis. Sehingga
pendidikan multikultural membantu siswa memahami bahwa berbagai konflik
nilai tidak dapat dihindari dalam masyarakat pluralistik.
- Untuk menciptakan pesamaan peluang pendidikan bagi semua siswa yang berbeda-beda ras, etnis, kelas sosial, dan kelompok budaya.
- Untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang diperlukan dalam menjalankan peran-peran seefektif mungkin pada
masyarakat demokrasi-pluralistik serta diperlukan untuk berinteraksi,
negosiasi, dan komunikasi dengan warga dari kelompok beragam agar
tercipta sebuah tatanan masyarakat bermoral yang berjalan untuk kebaikan
bersama.
- Persamaan dan keunggulan pendidikan.
Tujuan ini berkaitan dengan peningkatan pemahaman guru terhadap
bagaimana keragaman budaya membentuk gaya belajar, perilaku mengajar,
dan keputusan penyelenggaraan pendidikan. Keragaman budaya berpengaruh
pada pola sikap dan perilaku setiap individu. Sehingga guru harus mampu
memahami siswa sebagai individu yg memiliki ciri unik dan
memperhitungkan lingkungan fisik dan sosial yang dapat mempengaruhi
proses pembelajaran.
- Memperkuat pribadi untuk reformasi sosial.
Pendidikan multikultural memfasilitasi peserta didik memiliki dsan
mengembangkan sikap, nilai, kebiasaan, dan keterampilan sehingga mampu
menjadi agen perubahan sosial yang memiliki komitmen tinggi dalam
reformasi masyarakat untuk memberantas perbedaan (disparaties) etnis dan rasial.
- Memiliki wawasan kebangsaan atau kenegaraan yang kokoh.
Prinsip-prinsip Pendidikan Multikultural
Terdapat tiga prinsip pendidikan multikultural yang dikemukakan oleh Tilaar, antara lain sebagai berikut:
- Pendidikan multikultural didasar pada pedagogik kesetaraan manusia (equity pedagogy).
- Pendidikan multikultural ditujukan kepada terwujudnya manusia
Indonesia yang cerdas dan mengembangkan pribadi-pribadi Indonesia yang
menguasai ilmu pengetahuan dengan sebaik-baiknya.
- Prinsip globalisasi tidak perlu ditakuti apabila bangsa ini arah serta nilai-nilai baik dan buruk yang dibawanya.
Ketiga
prinsip pendidikan multikultural yang dikemukakan Tilaar tersebut
diatas sudah dapat menggambarkan bahwa arah dari wawasan
multikulturalisme adalah menciptakan manusia yang terbuka terhadap
segala macam perkembangan zaman dan keragaman berbagai aspek dalam
kehidupan modern.
rion berkata,
REZA NI ZER berkata,
nabilla berkata,
asaaal ao ja yg gak lp bljar
ha ha ha ha
Bill Harry berkata,